Minggu, 22 Desember 2013

Ibu...Kaulah Idola hidupku

Kerja, bukan satu alasan besar yang "KITA" (para Ibu) layak lontarkan untuk tidak memperhatikan tumbuh kembang si kecil. Memiliki buah hati adalah keputusan TUHAN yang memberi kepercayaan kepada KITA untuk merawat, mendidik,membentuknya menjadi insan yang luar biasa kelak.
Mencari nafkah tambahan, mengurus pekerjaan rumah tangga, dan mengatur keuangan yang semua KITA lakukakan serba sendiri tanpa ada asisten yang membantu, terkadang membuat KITA lelah dan tanpa sadar KITA mengeluh. Namun memang KITAlah yang menjadi peran utama dalam film yang disutradari oleh TUHAN ini. Ada sebuah perkataan "WANITA ADALAH TIANG NEGARA".
Harmonis tidaknya suatu keluarga hanya bergantung pada wanitanya (Ibu/Istri).

Melihatnya merengek menangis meminta snack atau ice cream disaat buah hati sedang batuk atau memang larangan dari dokter untuk tidak mengkonsumsinya dan disaat bersamaan pula KITA sedang sibuk mengerjakan tugas kantor ialah hal wajar dan sangaat sering KITA jumpai. Dan saya yakin paksaannya disertai tangisan kadang membuat KITA jengkel. Jika KITA tidak ingin membelikannya, sebutkan alasannya. Dan memarahi buah hati bukanlah solusi terbaik, karena nyatanya yang lebih ia dengarkan ialah perkataan lembut dari orang dewasa, meskipun maksud KITA ialah care dan tidak mau melihatnya sakit.

Misalnya :
1. "mama tidak belikan ice cream karena Budi kan sedang sakit sayang,nanti kalau ndak sembuh-sembuh, dan Budi disuntik dokter lagi mama semakin sedih, Budi ndak mau kan lihat mama sedih?". (Walaupun kita menyampaikan pesan dengan mengikuti dunia kanak-kanaknya.)
 Bandingkan dengan : "mama kan sudah bilang jangan beli ice cream, kamu kan lagi batuk, bandel amat sih" (Mohon tidak menggunakan kalimat negatif saat berbicara dengannya)

2. " Tunggu sebentar ya sayang, mama selesaikan PR dulu, 10 menit saja, mama janji sebentar lagi mama belikan snacknya". Secara tidak langsung kita mengajarkannya sabar untuk menunggu dan menepati janji, plus mengenalkannya tepat waktu.
Bandingkan dengan : "apa kamu ndak lihat mama lagi banyak tugas, hah?...Belinya nanti setelah tugas mama selesai"

Atau berikan alasan apapun yang tetap memberi nilai bahwa kita care dan peduli dengannya. Bayangkan, jika bentakan-bentakan yang akan kita berikan kepadanya adalah kalimat yang diucapkan Ibu KITA dulu kepada KITA, tentu sangat sakit hati, Bukan?
Dan saya sangat sering merasakannya dulu. :)

Membiarkan dia bermain dengan temannya, ialah hal yang sangat baik. Namun kita perlu mengawasi dan tetap memberikan rambu-rambu yang boleh dan tidak boleh dia lakukan. Supaya dia tahu bahwa ini jelek dan harus dihindari, dan ini baik "boleh saya lakukan". Disitulah buah hati merasa kita lindungi dan kita perhatikan. Usia 1-5 tahun, ialah masa periode emas buah hati yang tidak akan terulang.

Rangkul lah dia dalam kondisi sesibuk apapun KITA di massa ini. karena kelak, KITA yang sudah renta membutuhkan perhatiannya, rindu dengan canda tawanya, kangen dengan manjanya yang sangat menjengkelkan karena KITA sibuk, haus akan sikap cari-cari perhatiannya yang menggemaskan. Saat buah hati sudah sangat sibuk dengan karir dan teman-temannya kelak, atau bahkan dengan keluarga barunya. KITA bukanlah apa-apa baginya jika kini pun KITA menganggapnya demikian.

Tanpa Ibu, KITA pun bukan apa-apa saat ini. Sungguh hebat dan sangaat LUAR BIASA keberadaan ANDA saat ini. Yang mampu membentuk karakter buah hati dengan sebuah pehatian yang tulus.
Berbanggalah KITA menjadi peran yang sangat dipercaya TUHAN akan segala urusan dalam keluarga.


Just Shared,
From us to YOU.

Happy Mother's Day

Tidak ada komentar:

Posting Komentar